Kemarin, tanggal 8 Juni 2025 dunia sejarah kehilangan sosok sejarawan terkemuka yang fokus pada kajian Asia Tenggara, telebih lagi kajian Indonesia. Kepergiaanya merupakan sebuah kehilangan terbesar bagi dunia akademisi dan sejarah di Indonesia. Anthony Reid meninggalkan segudang warisan intelektual. Melalui karya dan pemikiranya, beliau telah membentuk dan mempermudah kita untuk memahami dinamika sejarah Asia Tenggara.
Anthony Reid lahir di Wellington, Selandia Baru pada 19 Juni 1939. Sejak muda atau awal karirnya, Reid telah menunjukan ketertarikan mendalam terhadap dunia sejarah dan dinamika sosial di Asia Tenggara. Anthony Reid, menyelesaikan studi sarjana dan magisternya di bidang sejarah dan ekonomi di Victoria University of Wellington, setelah itu mendapatkan gelar Ph.D dalam kajian sejarah di Universty of Cambridge. Disertasi dari Anthony Reid yang menjadi landasan penting bagi kontribusinya di kemudian hari dalam kajian sejarah Indonesia.
Karir akademisi dari Anthony Reid membentang di berbagai institusi ternama. Anthony Reid mengawali kiprahnya sebagai dosen di University of Malaya, lalu melanjutkan sebagai peneliti dan mendapatkan gelar profesor di Australian Nation University selama hampir tiga dekade.
Di Australian Nation University, Anthony Reid menjadi tokoh sentral dalam pengembangan studi Asia Tenggara. Di masa pensiunya, Anthony Reid tetap aktif sebagai Emeritus Professor of History di Australian Nation University.
Anthony Reid telah menerbitkan beberapa historiografi yang menjadi rujukan bagi peneliti sejarah Indonesia dan Asia Tenggara. Karya-karya dari Anthony Reid yang menjadi rujukan sumber sekunder dalam studi sejarah sosial, ekonomi, dan politik Asia Tenggara antara lain seperti Revolusi Nasional Indonesia dan Sumatera: Revolusi dan Elite Tradisional, yang secara mendalam mengkaji dinamika sosial dan kekuasaan di Indonesia.
Karya monumental dari Anthony Reid adalah dua jilid seri Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680, Jilid 1: Tanah di Bawah Angin dan Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680, Jilid 2: Jaringan Perdagangan Global. Dua karya prestisius ini menandai tonggak penting dalam pemahaman studi sejarah kawasan dalam lensa perdagangan, budaya, dan jejaring.
Banyak lagi karya-karya dari Anthony Reid seperti Sejarah Modern Awal Asia Tenggara dan lain sebagainya. Selain karya dalam bidang akademisi sejarah, Anthony Reid menggunakan nama Tony Reid menulis karya sastra berupa novel dengan judul Mataram: A Novel of Love, Faith and Power in Early Java, novel ini mengangkat kisah Jawa pada abad ke-17, yang berfokus pada karakter perwira Inggris yang berusaha mencapai Kesultanan Mataram Islam.
BACA JUGA:
Perlawanan Sunyi, Petani di Ujung Timur Jawa 1890-1930
Lebih dari sekadar akademisi, Anthony Reid adalah seorang intelektual yang melintasi batas. Anthony Reid menolak pendekatan sempit terhadap historiografi istanasentris yang menempatkan orang besar serta elit pada pemeran utama, sebaliknya justru Anthony Reid mendorong kajian yang mengedepankan perspektif masyarakat, ekonomi, budaya, transnasional dan lain sebagainya.
Anthony Reid juga menekankan pentingnya membangun pusat-pusat kajian sejarah Asia Tenggara di berbagai wilayah dan di kawasanya itu sendiri bukan di wilayah akademisi barat. Anthony Reid pernah menjadi direktur pediri Center for Southeast Asian Studies dan Asia Research Institutute, serta Anthony Reid menjadi salah satu founding fathers di lembaga International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies. Gagasan-gagasan Anthony Reid diharapkan dapat menginspirasi banyak peneliti dan sejarawan Indonesia.
Sudah delapan puluh lima Anthony Reid berada di dunia dan meninggalkan banyak ilmu yang sangat bermanfaat bagi kajian dinamika sejarah Asia Tenggara. Kepergian Prof. Anthony John Stanhope Reid, Ph.D adalah kehilangan besar bagi dunia keilmuan. Antony Reid bukan hanya sejarawan hebat, tapi juga jembatan yang menghubungkan kita dengan masa lalu. Turut berdukacita, dan semoga beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
Tinggalkan Balasan