Desa Badean, yang terletak di Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, adalah sebuah desa yang menyimpan kekayaan sejarah, budaya, dan potensi alam yang luar biasa. Nama “Badean” sendiri dipercaya berasal dari bahasa lokal yang merujuk pada kondisi alamnya yang subur dan luas. Sejarahnya yang kaya sebagai pusat pertanian dan perkebunan sejak masa kolonial menjadikannya salah satu desa penyokong perekonomian penting di Kabupaten Jember.
Sebagai bukti komitmen untuk melestarikan warisan leluhur, masyarakat Desa Badean baru-baru ini menggelar Focus Group Discussion (FGD). Forum yang melibatkan akademisi dan mahasiswa ini bertujuan membuka tabir sejarah dan merekonstruksi jejak budaya yang ada. Dari diskusi tersebut, terungkap bahwa Desa Badean menyimpan banyak peninggalan bersejarah, seperti bebatuan dari reruntuhan bangunan kuno, umpak (batu penyangga tiang), dan gerabah.
Potensi Wisata: Lahirnya Puncak Badean
Di tengah upaya menggali sejarah, Desa Badean juga menunjukkan inovasi dalam sektor pariwisata. Potensi desa ini semakin bersinar dengan hadirnya Wisata Puncak Badean yang resmi dibuka untuk umum pada 14 Oktober 2020.
Kawasan ini pada mulanya hanyalah tanah bengkok desa lahan yang dimanfaatkan untuk penghasilan tambahan perangkat desa yang belum dikelola secara maksimal. Namun, masyarakat melihat potensi besar di dalamnya, aliran sungai alami yang jernih, pemandangan gagah Pegunungan Argopuro, serta hamparan lahan hijau yang sejuk. Berlokasi di kaki Gunung Argopuro, Puncak Badean menawarkan pengalaman wisata berbasis alam yang memukau.
Tak hanya itu, potensi agrowisata dari kebun jeruk dan durian milik warga juga mulai diintegrasikan menjadi bagian dari paket wisata. Pengunjung dapat menikmati pengalaman memetik dan mencicipi buah segar langsung dari pohonnya.
Pesona Alam dan Fasilitas
Puncak Badean menawarkan pemandangan alam yang luar biasa. Ikon utamanya adalah sungai jernih yang airnya mengalir langsung dari mata air Pegunungan Argopuro. Airnya yang sejuk dan dangkal sangat aman untuk bermain, berenang, atau sekadar merendam kaki sambil menikmati udara segar. Tidak jauh dari sungai, terdapat air terjun kecil setinggi 5 meter yang menjadi daya tarik tambahan. Suara gemercik air dan hijaunya pepohonan menciptakan suasana tenang yang ideal untuk melepas penat.
BACA JUGA: Yang Katanya “Zamrud Khatulistiwa”, Ternyata “Semrawut Negara Konoha”
Bagi pecinta alam yang ingin bermalam, Puncak Badean menyediakan fasilitas camping ground yang luas dan aman. Selain itu, tersedia pula gazebo untuk bersantai serta berbagai spot foto menarik. Di pagi hari, kabut tipis yang sering menyelimuti area ini menciptakan pemandangan yang sejuk dan magis.
Lokasi wisata ini berjarak sekitar 25 km dari pusat kota Jember, dengan jalur menanjak sepanjang 2 km yang khas menuju kawasan pegunungan.
Kekuatan Sosial dan Ekonomi
Jauh sebelum pariwisata berkembang, Desa Badean telah memiliki fondasi ekonomi yang kuat di sektor pertanian. Sekitar tahun 2000-an, kebijakan desa mengizinkan masyarakat untuk membuka lahan hutan sebagai area pertanian dan perkebunan. Kebijakan ini disambut baik oleh para petani kopi, dan hingga kini, Desa Badean terkenal dengan produksi kopinya yang menjadi mata pencaharian utama penduduk.
Kekuatan sosial masyarakat juga masih sangat kental. Semangat gotong royong menjadi pilar utama, seperti yang terlihat saat warga bahu-membahu membangun jembatan darurat dari kayu dan bambu untuk menjaga akses menuju Puncak Badean ketika jembatan utama direnovasi. Hal ini menunjukkan kekompakan dan kepedulian warga yang luar biasa.
Desa Badean memiliki potensi luar biasa sebagai destinasi wisata alternatif di Jember. Keunikannya lahir dari perpaduan antara inovasi berbasis aset desa dengan kekuatan budaya dan sosial yang masih kental. Wisata Puncak Badean adalah contoh nyata bagaimana tanah kas desa yang kurang produktif dapat diubah oleh BUMDes menjadi objek wisata yang menarik dan bermanfaat secara ekonomi. Pada saat yang sama, semangat gotong royong yang kuat dan upaya aktif untuk melestarikan sejarah lokal menunjukkan bahwa masyarakatnya masih memegang teguh nilai-nilai luhur mereka.
Meskipun belum sepenuhnya dikenal luas, Desa Badean berhasil menawarkan pengalaman pedesaan yang autentik, tenang, dan jauh dari hiruk pikuk kota. Ini adalah bukti nyata bagaimana sebuah desa mampu menggali identitasnya untuk menumbuhkan harapan baru di sektor pariwisata.
Tinggalkan Balasan