Dari Kekunoan Hingga Kekinian

Penemuan Makam Misterius di Tembok Besar China Diduga Milik Nabi Zulkifli!

Avatar Al Aziz Triansyah

sebuah makam kuno di balik reruntuhan tembok yang diduga kuat merupakan makam Nabi Zulkifli AS

Tembok Besar China, simbol kebesaran sejarah bangsa Tiongkok yang telah berdiri kokoh selama ribuan tahun, kembali mencuri perhatian dunia. Namun kali ini, bukan karena kemegahan arsitekturnya atau kisah-kisah heroik yang menyertainya, melainkan karena sebuah penemuan arkeologis yang menghebohkan: ditemukannya sebuah makam kuno di balik reruntuhan tembok yang diduga kuat merupakan makam Nabi Zulkifli AS, salah satu nabi dalam tradisi Islam, Kristen, dan Yahudi.

Penemuan ini terjadi di bagian terpencil Tembok Besar yang berada di Provinsi Hebei, setelah longsor besar melanda kawasan tersebut akibat hujan deras yang mengguyur selama tiga pekan berturut-turut pada awal Maret 2025. Longsor itu membuka celah besar di sisi barat tembok kuno, mengungkapkan struktur batuan yang selama ini tersembunyi di balik reruntuhan.

Struktur yang Mengundang Tanda Tanya

Tim arkeolog yang segera diterjunkan ke lokasi menemukan pintu masuk berbentuk lengkung setengah lingkaran yang dipahat dari batu. Keunikan struktur ini langsung menarik perhatian: ukiran-ukiran batu yang ditemukan tidak menyerupai gaya khas Dinasti Ming maupun Dinasti Qing dua periode penting dalam sejarah pembangunan dan restorasi Tembok Besar China. Sebaliknya, pola-pola geometris dan simbolik yang digunakan justru mirip dengan gaya arsitektur Timur Tengah dari abad ke-6 hingga ke-7.

Saat tim menelusuri bagian dalam struktur tersebut, mereka menemukan ruangan bawah tanah yang cukup luas. Di dalam ruangan itu terdapat beberapa artefak kuno: gulungan perkamen yang sudah usang, simbol keagamaan berbentuk bulan sabit, serta peralatan logam seperti pisau dan lampu minyak. Semua artefak ini menunjukkan ciri khas budaya dan spiritualitas yang sangat berbeda dari tradisi lokal China.

Tulisan Kuno dan Petunjuk Bahasa Semitik

Salah satu temuan paling mengejutkan adalah naskah-naskah kuno yang sebagian besar belum berhasil diterjemahkan. Namun, para pakar epigrafi yang menganalisis temuan ini meyakini bahwa tulisan-tulisan tersebut menggunakan bahasa Semitik kuno kelompok bahasa yang mencakup Ibrani, Aram, dan Arab. Ini memperkuat dugaan bahwa situs ini memiliki kaitan erat dengan tokoh-tokoh penting dari kawasan Timur Tengah.

Beberapa kata yang berhasil diidentifikasi mengarah pada nama “Zulkifli” dan frasa yang menyerupai gelar kehormatan dalam bahasa Arab klasik. Hal ini membuat sebagian peneliti meyakini bahwa makam tersebut bisa jadi merupakan tempat peristirahatan terakhir dari Nabi Zulkifli AS, meskipun hal ini masih perlu dikaji lebih lanjut dan divalidasi oleh otoritas arkeologi internasional.

Warisan Tuan Batu Api: Sejarah, Spiritualitas, dan Budaya Lokal

Sejarah Islam di China: Jejak yang Terlupakan?

Banyak orang mungkin belum mengetahui bahwa sejarah Islam di China memiliki akar yang cukup dalam. Sejak abad ke-7 Masehi, Islam telah masuk ke daratan Tiongkok melalui Jalur Sutra, dibawa oleh para pedagang Arab dan Persia. Kota-kota seperti Xiโ€™an dan Guangzhou menyimpan banyak bukti kehadiran komunitas Muslim yang telah menetap dan berbaur dengan masyarakat setempat selama berabad-abad.

Namun, penemuan sebuah makam nabi di Tembok Besar China membuka kemungkinan bahwa interaksi antara dunia Islam dan Tiongkok kuno jauh lebih dalam dan lebih awal daripada yang selama ini didokumentasikan. Jika benar bahwa makam ini adalah milik Nabi Zulkifli, maka dunia sejarah dan arkeologi mungkin harus menulis ulang bab penting dalam catatan lintas budaya ini.

Reaksi Dunia dan Pertanyaan yang Muncul

Tak butuh waktu lama bagi berita ini untuk menyebar luas di media sosial dan portal-portal berita internasional. Banyak umat Muslim menyambut kabar ini dengan penuh kekaguman dan rasa penasaran. Mereka melihatnya sebagai bukti nyata dari penyebaran ajaran Islam ke wilayah yang selama ini tidak diduga sebelumnya.

Namun, para ilmuwan dan arkeolog juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian. Masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan pasti mengenai identitas makam tersebut. Penelitian yang mendalam, uji karbon, dan kajian linguistik harus dilakukan untuk memastikan keabsahan temuan ini.

Beberapa pihak bahkan menyuarakan kekhawatiran bahwa penemuan ini bisa menjadi sumber kontroversi baru, mengingat sensitivitas isu agama dan sejarah di kawasan Asia Timur. Pemerintah China sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi, meskipun laporan menyebutkan bahwa tim riset gabungan internasional sedang dibentuk untuk menangani penelitian lebih lanjut.

Menyatukan Sains dan Spiritualitas

Penemuan makam misterius ini menjadi cermin bagaimana sejarah, sains, dan spiritualitas bisa bersinggungan secara mengejutkan. Di satu sisi, penemuan ini bisa membuka wawasan baru tentang jalur penyebaran agama, pertukaran budaya, dan migrasi manusia di masa lalu. Di sisi lain, ini juga mengingatkan kita bahwa banyak kisah besar umat manusia masih tersembunyi di bawah tanah, menunggu untuk ditemukan.

Apakah benar makam ini adalah milik Nabi Zulkifli AS? Ataukah ia hanya bagian dari sejarah panjang komunitas Timur Tengah yang pernah menetap di Tiongkok kuno? Hanya waktu dan penelitian ilmiah yang bisa menjawabnya.

Satu hal yang pasti: Tembok Besar China kembali membuktikan bahwa ia bukan hanya simbol kekuatan dan pertahanan masa lalu, tetapi juga penjaga rahasia sejarah yang luar biasa kaya dan misterius.

Avatar Al Aziz Triansyah

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *





Subscribe to our newsletter