Dari Kekunoan Hingga Kekinian

Pir Sultan Abdal: Sastrawan Islam yang Memberontak Masa Kesultanan Turki Ottoman

Avatar Fachri Syauqii

Pรฎr Sultan muncul di tengah masa kesulitan yang sedang menghantam wilayah Anatolia. Dia dianggap sebagai salah satu pemimpin awal gerakan politik KฤฑzฤฑlbaลŸ di Anatolia (Ilustrasi\siradanbiri)

Membahas Sastrawan Islam. Erdogan hari ini menjadi pemimpin yang mendominasi dalam urusan politik di Turki. Dukungan politik terhadapnya tidak bisa menggeser Kemal Kiliรงdaroglu yang merupakan seorang yang menganut paham Alevi. Media tentu saja dengan mudahnya menyesatkan informasi mengenai Alevi secara umum, bahkan khususnya aliran Syiah, karena Alevi termasuk salah satu bagian dari Syiah. Jika kita melihat berbagai literatur, Syiah memiliki beragam versinya, ada Syiah Zaidiyah, Syiah Ismailiyah, Syiah Ghulam, Syian Itsna โ€˜Asyโ€™ariyyah (dominasinya di Iran), dan sebagainya.

Menurut minorityrights, Alevi merupakan kepercayaan yang penganutnya memiliki cara yang tidak berbeda dalam mencari kebenaran, seperti meyakini bahwa Al-Qurโ€™an memiliki makna yang terbuka maupun yang masih belum tersingkap atau terjamah oleh manusia. Ada tingkatan pemahaman ilahi yang progresif, mulai dari ketaatan pada hukum Syariah melalui tarekat (persaudaraan) hingga ma’rifa (pemahaman mistis tentang Tuhan) dan akhirnya ke hakkikat (pengalaman langsung akan realitas ilahi).

Pengakuan iman mereka mencakup Ali bersama dengan Tuhan dan Nabi Muhammad. Secara lahiriah, kaum Alevi berbeda dari Muslim Sunni dalam hal-hal berikut: mereka tidak berpuasa di bulan Ramadan, tetapi berpuasa selama Sepuluh Hari Muharram (peringatan Syiah atas kesyahidan Imam Husain); mereka tidak bersujud saat salat; mereka tidak memiliki masjid; dan tidak memiliki sedekah formal yang wajib (seperti Zakat Fitrah), meskipun mereka memiliki prinsip saling membantu yang kuat.

Negara Turki dengan kata lain tidak membolehkan adanya perbedaan dalam penganut Islam, meski hal ini tidak tercatat secara hukum. Setelah berdirinya Republik Turki, Alewi tidak mampu memperoleh hak kolektif sesuai dengan legislasi negara. Pembantaian di era modern pertama terhadap Alewi Kurdi terjadi di wilayah Koรงgiri selama Perang Kemerdekaan Turki yang dipimpin oleh Mustafa Kemal.

Setelah berdirinya republik, terjadi lagi pembantaian terhadap Alewi Kurdi di Dersim pada tahun 1938. Kemudian, gerakan politik sayap kanan nasionalis, fasis, dan Islamis merasa terganggu oleh politisasi Alewi dalam gerakan kiri di Turki pada tahun 1960-an dan 1970-an dan melakukan pogrom terhadap Alewi. Ratusan Alewi dibantai di Malatya pada tahun 1978, MaraลŸ pada tahun 1979, dan ร‡orum pada tahun 1980, rumah mereka dibakar dan properti mereka dirampas.

Ada kepercayaan kuat bahwa negara sendiri yang mengorganisir pembantaian ini. Pembantaian serupa juga terus terjadi di dekade berikutnya, seperti pembantaian Sivas pada tahun 1993 dan kerusuhan di lingkungan Gazi di Istanbul pada tahun 1995. Selain itu, nasionalis Sunni Turki sering menandai rumah-rumah Alewi dengan tanda X merah sebagai ancaman hingga saat ini.

Biografi Pir Sultan Abdal

Sulit sekali melacak jejak keberadaan Pir Sultan Abdal. Selain karena ia penganut Alevi yang lebih banyak menutup diri, dominasi umat Muslim yang hari ini menganut Aswaja lebih menyukai menulis ulama dan para pemikir dari aliran yang mereka anut. Banyaknya misskomunikasi atau gagal pahamnya kita terhadap aliran Islam dari golongan lain.

Menurut Paul Koerbin dalam artikel berjudul โ€œPir Sultan Abdal: Encounters with Persona in Alevi Lyric Songโ€ Pir Sultan Abdal berasal dari wilayah Sivas dan seorang penganut Alevi. Pรฎr Sultan muncul di tengah masa kesulitan yang sedang menghantam wilayah Anatolia. Dia dianggap sebagai salah satu pemimpin awal gerakan politik KฤฑzฤฑlbaลŸ di Anatolia. Pรฎr Sultan mengalami setidaknya sepuluh pemberontakan kaum Alevi sebelum dieksekusi mati oleh Hizir Pasa. Konflik besar dan pemberontakan berdarah yang dikenal sebagai Perang ร‡aldฤฑran (1514), yang mengakibatkan kematian puluhan ribu KฤฑzฤฑlbaลŸ sebelum dan sesudahnya, menjadi saksi sejarah yang menyedihkan.

Kronologi dari pemberontakan tersebut dalam catatan sejarah yaitu Sultan Kanuni Suleyman menghadiahi Sadrazam Ibrahim PaลŸa dengan menaikkan gaji tahunannya menjadi dua kali lipat. Artikel berjudul โ€œPir Sultan Abdalโ€ yang ditulis oleh Ahmet Ozdemir, Pada masa Kanuni (1520-1566), Sadrazam Ibrahim PaลŸa harus menanggung semua biaya ekspedisi yang tidak didukung oleh anggaran, sehingga membebani seluruh penduduk desa yang tidak mampu menanggungnya, menyebabkan pemberontakan petani. Kanuni kemudian mereformasi sistem pajak, memprivatisasi pemungutan pajak yang sebelumnya dilakukan oleh negara. Namun, langkah-langkah ini masih belum cukup. Para petani yang terpaksa meninggalkan pertanian mereka menjadi gelandangan dan melarikan diri ke pegunungan.

BACA JUGA: Sang Sufi Syed Ali Imadeddin Nasimi Pendobrak Syair Sufistik

Pir Sultan Abdal dan Puisi Pemberontakan

Berikut peninggalan puisi Pir Sultan Abdal yang masih kita baca hingga hari ini dalam buku berjudul โ€œSheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan Series Arabic and Islamic Texts and Studiesโ€:

Mari, jiwa-jiwa yang berbeda, marilah kita bersatu

Mari kita cabut pedang melawan orang-orang yang tidak percaya

Mari kita balas darah Hรผseyin

Semoga Allah Yang Maha Kuasa menolong kita

Mari kita sambungkan dengan jiwa terdalam kita

Biarlah semangat kita mengalir deras seperti air

Mari kita buat sebuah perjalanan (pawai/pergerakan)

Semoga Allah Yang Maha Kuasa menolong kita

Mari kita kibarkan panji merah

Biarkan zaman Yazid berlalu

Dengan pisau cinta di tangan kita

Semoga Allah Yang Maha Kuasa menolong kita

Mari kita bunuh keturunan Marwan

Mari kita tuntut darah Hรผseyin

Mari kita bunuh sang padishah (raja)

Semoga Allah Yang Maha Kuasa menolong kita

Aku Pir Sultan datang dengan semangat membara

Akal para pembangkang menjadi bingung

Yang sudah ditetapkan akan datang memimpin

Semoga Allah Yang Maha Kuasa menolong kita

Avatar Fachri Syauqii

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Subscribe to our newsletter