Dari Kekunoan Hingga Kekinian

Peraturan Ini Perlu di Perhatikan Saat Mudik Lebaran Tahun 2025!

Avatar Ferdi Ramadon

Diperkirakan jutaan kendaraan akan memadati jalur tol utama seperti Tol Trans Jawa dan Tol Trans Sumatera. Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan berlangsung antara 5 hingga 7 April 2025 (Tempo).

Arus mudik lebaran merupakan salah satu fenomena tahunan di Indonesia yang selalu menarik perhatian. Tahun 2025 tidak terkecuali, di mana diperkirakan akan terjadi lonjakan signifikan dalam jumlah pemudik. Berbagai faktor berkontribusi terhadap kepadatan arus mudik tahun ini, dan penting untuk memahami dampaknya serta langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya.

Setiap tahunnya, arus mudik menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia yang ingin merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman. Hari Raya Idul Fitri saat ini diprediksi akan menjadi salah satu arus mudik terpadat dalam sejarah. Peningkatan jumlah pemudik, kepadatan di jalan tol dan arteri, serta berbagai tantangan lainnya menjadi perhatian utama pemerintah dan instansi terkait.

Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik tahun ini mencapai 146,48 juta orang, atau sekitar 52 persen dari total populasi Indonesia. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Angka ini mengalami peningkatan sekitar 10% dibandingkan tahun sebelumnya, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk pemulihan ekonomi pasca-pandemi serta bertambahnya pengguna kendaraan pribadi. Sebagian besar pemudik diperkirakan menggunakan transportasi darat seperti mobil pribadi, bus, dan sepeda motor, sementara sisanya memilih kereta api, kapal laut, dan pesawat terbang.

Berdasarkan prediksi yang dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri), puncak arus mudik Lebaran 2025 terjadi pada H-3 lebaran, yaitu 28 Maret 2025. Pada hari tersebut, diperkirakan jutaan kendaraan akan memadati jalur tol utama seperti Tol Trans Jawa dan Tol Trans Sumatera. Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan berlangsung antara 5 hingga 7 April 2025, di mana pemudik akan kembali ke kota-kota besar untuk kembali bekerja setelah libur Lebaran.

Jalur macet yang akan ditemui oleh para pemudik

Beberapa titik rawan kemacetan yang menjadi perhatian khusus pada musim mudik tahun ini meliputi:

Tol Jakarta-Cikampek: Kemacetan sering terjadi di sekitar rest area dan titik pertemuan kendaraan dari berbagai jalur.

Gerbang Tol Cikampek Utama: Salah satu titik penyempitan lalu lintas yang menjadi bottleneck utama menuju Tol Trans Jawa.

Jalur Pantura dan Jalur Selatan Jawa: Bagi pemudik yang memilih jalur alternatif, peningkatan volume kendaraan tetap terjadi di sepanjang Pantura dan Jalur Selatan Jawa.

Pelabuhan Merak dan Bakauheni: Pemudik yang menuju Sumatera akan menghadapi antrean panjang di pelabuhan.

Selain itu pemerintah dan kepolisian telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengurangi kepadatan arus mudik, antara lain:

Skema One Way dan Contra Flow: Penerapan systemย one wayย pada jalur Tol Trans Jawa saat puncak arus mudik dan contra flow di beberapa titik untuk mengurangi beban lalu lintas di jalur tertentu.

Peningkatan Kapasitas Transportasi Umum: Penambahan jadwal perjalanan kereta api jarak jauh, penambahan armada bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) dan kapal laut, dan diskon harga tiket pesawat untuk mendorong pemudik menggunakan transportasi udara.

Pembatasan Kendaraan Berat: Kendaraan sumbu tiga ke atas dilarang melintas di jalan tol pada periode puncak mudik dan balik.

Penyediaan Rest Area Tambahan: Beberapa rest area sementara akan dibuka di jalur tol untuk mengurangi kepadatan di rest area utama.

Lonjakan pemudik tahun 2025

Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, pemerintah bersama kepolisian telah menyiapkan berbagai langkah, antara lain:โ€‹ 

Penambahan Armada Transportasi: PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyediakan 4.591.510 tempat duduk selama periode mudik Lebaran, dengan 3.443.832 kursi untuk kereta jarak jauh dan 1.147.678 kursi untuk kereta lokal. Hingga 24 Maret 2025, sebanyak 2.763.025 tiket telah terjual. โ€‹ย 

Operasi Ketupat: Polri menggelar Operasi Ketupat dengan melibatkan 164.298 personel gabungan dari berbagai instansi, termasuk TNI, Basarnas, BMKG, Kementerian Perhubungan, dan Pramuka. Sebanyak 2.835 posko pengamanan didirikan, terdiri dari 1.738 pos pengamanan, 788 pos pelayanan, dan 309 pos terpadu

Pemerintah menghimbau masyarakat untuk mengatur jadwal perjalanan agar tidak menumpuk pada puncak arus mudik. Kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi ASN dan pegawai BUMN juga diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas. Selain itu, pemudik disarankan untuk:

  • Menggunakan aplikasi navigasi untuk mencari rute alternatif.
  • Memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat.
  • Menghindari perjalanan di jam-jam sibuk.
  • Mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama.

Dengan persiapan yang matang dan koordinasi berbagai instansi, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman. Semua pihak diharapkan turut berkontribusi dalam menciptakan perjalanan yang nyaman bagi jutaan pemudik yang ingin berkumpul dengan keluarga mereka di hari yang fitri.

Avatar Ferdi Ramadon

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Subscribe to our newsletter