Dari Kekunoan Hingga Kekinian

Lagu “Duniawi” Rumah Sakit, Sebagai Representasi Pikiran Orang Dewasa

Avatar Dafid Ibrahim

Lagu Duniawi karya Rumah Sakit berasal dari album Timeless, album ini merupakan album keempat yang dibentuk sejak tahun 1994 (Ilustrasi/Admin)

Lagu “Duniawi” Rumah Sakit kini menghanyutkan saya, di umur yang sudah menyentuh kepala dua, lagu ini sangat mewakilkan keresahan saya apalagi setelah genap umur 20 tahun. Mungkin bukan hanya saya banyak dari kita mulai merasa terombang-ambing antara impian dan realitas.

Dunia yang dulu terlihat menjanjikan, perlahan menunjukkan sisi kerasnya. Harapan besar yang dulu kita genggam erat kini mulai diuji oleh kenyataan yang kadang tak berpihak. Perasaan ini begitu relate dengan lagu Duniawi dari Rumah Sakit. Sebuah lagu yang tak hanya menawarkan alunan musik shoegaze yang menghanyutkan, tapi juga makna yang dalam tentang perjalanan hidup.

Lagu Duniawi karya Rumah Sakit berasal dari album Timeless, album ini merupakan album keempat yang dibentuk sejak tahun 1994, dan album ini juga sebagai simbolisasi terbentuknya band Rumah Sakit selama 20 tahun. Kini lagu Duniawi Rumah Sakit telah mencapai 4 juta penonton dalam 8 tahun terakhir, Nuansa dalam lagu menceritakan seseorang yang dalam sebuah perjalanan, menurut fandom Rumah Sakit lagu Duniawi merupakan representasi seseorang yang sedang dalam fase kehampaan terhadap kehidupan.

Terhanyut dalam Indahnya Impian

Liriknya yang berbunyi:

Indahnya duniawi Menghanyutkan diriku ke dalam Impian gemilang Selalu kumiliki, kuraih

menggambarkan betapa kita seringkali terbuai oleh impian-impian besar. Sejak kecil, kita diajarkan untuk bercita-cita setinggi langit. Kita membayangkan bahwa kehidupan di masa depan akan berjalan sesuai dengan harapan, penuh dengan kesuksesan dan kebahagiaan. Namun, saat mulai menjalani kehidupan dewasa, realita perlahan menghantam: tidak semua yang kita impikan bisa dengan mudah diraih.

Ketika kita kecil, kita sering mendengar kata-kata seperti โ€œkamu bisa menjadi apa saja yang kamu mauโ€. Kalimat ini menjadi bahan bakar untuk membangun impian setinggi langit. Namun, seiring bertambahnya usia, kita mulai memahami bahwa tidak semua impian bisa terwujud semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi perjalanan seseorang, mulai dari keberuntungan, keadaan ekonomi, hingga keterbatasan yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Lagu “Duniawi” mengingatkan kita akan euforia masa kecil yang perlahan berubah menjadi realitas penuh tantangan.

Ketidakpastian yang Menguji Mental

Lagu ini juga menggambarkan betapa sulitnya menerima kenyataan bahwa dunia tidak selalu sesuai ekspektasi. Ketika kita merasa gagal atau tertinggal dari teman-teman sebaya yang tampaknya sudah “sukses”, ada dorongan untuk terus mengejar sesuatu yang tampak indah di depan mata. Namun, apakah semua itu benar-benar seindah yang kita bayangkan?

Yang pergi berlari dariku selamanya dunia Takkan mungkin menghentikan hati Mendamba indahnya angan Merasuki jiwa Terbayang jelita Mimpi yang kudamba

Lirik ini seolah mengingatkan bahwa meskipun kita mengalami kegagalan, keinginan untuk mencapai impian tidak akan pernah benar-benar hilang. Sebaliknya, justru rasa haus akan kesuksesan seringkali semakin membara. Di usia 20-an, kita mulai memahami bahwa perjuangan bukan tentang mengejar kesempurnaan, melainkan tentang bagaimana kita bisa tetap bertahan dan berusaha meskipun dunia tak selalu berpihak.

Fase dewasa muda adalah fase pencarian jati diri. Banyak dari kita yang merasakan quarter life crisis sebuah kondisi di mana seseorang merasa cemas, bingung, dan penuh tekanan karena ketidakpastian masa depan. Dalam fase ini, banyak pertanyaan mulai bermunculan: Apakah saya berada di jalur yang benar? Apakah yang saya lakukan saat ini akan membawa saya ke masa depan yang saya inginkan? Bagaimana jika saya gagal? Lagu “Duniawi” menangkap perasaan ini dengan sempurna, menghadirkan refleksi yang mendalam bagi pendengarnya.

Kehampaan yang Menguatkan Harapan

Rumah Sakit juga memberi pesan bahwa hidup tanpa impian akan terasa hampa. Dalam lirik:

Hampa hidupmu Tanpa hasrat ‘tuk bermimpi Menggapai duniawi Dan janganlah henti meraih

terdapat dorongan bagi kita untuk tetap percaya pada proses dan tetap optimis. Meskipun jalannya penuh lika-liku, impian adalah bahan bakar yang membuat hidup kita tetap bergerak maju. Lagu ini tidak hanya berbicara tentang mimpi, tetapi juga tentang pergulatan batin antara harapan dan realita. Dalam usianya yang lebih dari 20 tahun, lagu ini tetap relevan dengan generasi muda yang tengah berusaha mencari arti hidup mereka.

Di era media sosial yang serba cepat, kita sering kali menilai keberhasilan diri berdasarkan pencapaian orang lain. Kita melihat teman-teman yang tampaknya sudah lebih sukses, lebih bahagia, dan lebih mapan, lalu tanpa sadar membandingkan diri sendiri. Namun, lagu ini mengingatkan bahwa perjalanan setiap orang itu unik. Kita tidak harus mengikuti standar kesuksesan yang ditetapkan orang lain. Yang penting adalah kita terus bergerak maju sesuai dengan nilai dan tujuan hidup kita sendiri.

Berdamai dengan Keadaan, Walaupun Terpuruk Juga

Tidak ada jalan hidup yang sempurna. Terkadang kita harus menerima bahwa beberapa hal memang tidak berjalan sesuai harapan. Namun, itu bukan berarti kita harus menyerah. Lagu “Duniawi” tidak hanya mengajak kita untuk bermimpi, tetapi juga mengajarkan pentingnya berdamai dengan keadaan.

Terkadang, kita terlalu fokus pada apa yang belum kita capai hingga lupa mensyukuri apa yang sudah kita miliki. Lagu ini seolah memberi pelukan hangat bagi siapa saja yang sedang merasa kehilangan arah. Bahwa tidak apa-apa merasa lelah, tidak apa-apa merasa takut, tetapi jangan berhenti melangkah. Kita boleh beristirahat, namun jangan menyerah pada kehidupan.

Jadi, jika kamu merasa dunia sedang tidak berpihak padamu, cobalah dengarkan Duniawi. Biarkan alunan musiknya menghipnotismu sejenak dan liriknya mengingatkan bahwa kamu tidak sendiri. Hidup memang penuh tantangan, tetapi selama kita masih bermimpi, masih ada harapan untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Avatar Dafid Ibrahim

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Subscribe to our newsletter